SEBAB SEBAB MALAS BACA AL QUR’AN
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنْ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Jama’ah shalat jum’at yang dimulyakan Allah Ta’ala
Ummat islam hari ini menjauh dari alqur’an dengan keadaan yang sangat miris. Dalam hal membaca al qur’an saja, banyak diantara mereka yang tidak mengetahui huruf huruf didalam al qur’an. Kalaupun mereka mengetahuinya, mereka tidak membaca dengan baik sesuai tajwid dan juga kahroj yang benar. Sehingga wajar jika al qur’an tidak penah disentuh dan tidak pernah dibaca. Bahkan seumur hidupnya belum pernah menyelesaikan bacaan al qur’an 30 juz.
Tidak heran jika isi yang ada didalam al qur’an tidak mereka pahami. Hari hari sibuk dengan dunia dan dunia. berangkat kerja pagi pulang malam. Sehingga hati terasa gersang karena tidak pernah mendapatkan siraman ruhani melalui majlis majlis taklim.
Sebaliknya banyak dari ummat ini yang begitu bersemangatnya untuk membaca berita berita tentang olah raga. Mulai dari sepak bola, bulu tangkis, basket dan jenis oah raga lainnya. Waktu mereka dihabiskan untuk membaca berita bintang bintang film dan senetron. Hari hari dihabiskan untuk membaca whatsapp, instagram, facebook dan media media sosial lainnya. Setiap tidak pernah lepasa dari Hp. Waktu luang digunakan membaca hp. Sebelum tidur pegang hp berjam jam hingga larut malam. Dan ketika bangun tidurpun juga hp yang dipegang.
Maka penting bagi kita untuk mempelajari apa saja penyebab malasnya ummat ini untuk membaca al qur’an. Padahal, seorang muslim haruslah memiliki dzikir harian dari al qur’an. Bagian bacaan yang rutin dibaca dari al qur’an ini. 1 juz atau 2 juz atau lebih.
Pertama : Bodoh akan keutamaan membaca al qur’an. Banyak dari ummat ini yang tidak mengetahui keutamaan membaca al qur’an. Tidak atahu akan pahala yang besar, kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat bagi pembacanya. Dan ini faktor yang paling dominan menjadi penyebab malasnya seseorang untuk membaca al qur’an.
Seandainya manusia tahu akan kemuliaan bagi para pembaca al qur’an maka al qur’an akan dibaca siang dan malam hari. Tidak lah ia beraktifitas, kecuali mushaf senantaisa berda disakunya. Saat waktu senggang, ia gunakan untuk membacanya. Cukuplaj beberapa hadist berikut sebagai motifasi untuk memperbanyak bacaan al qur’an. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ;
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ” رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi, no. 2910. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih).
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al Qur’an nanti : ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914. Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 2240 mengatakan bahwa hadits ini shohih).
Dan masih banyak lagi keutamaan membaca al qur’an yang terdapat dalam hadist hadist Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam.
Kedua ; Sibuk dengan urusan dunia. Ummat hari ini benar benar disukkn dengan urusan dunia. berlomba lomba untuk menumpuk dunia hingga tidak sempat untuk mengejar akhirat. Tida paham terhadap halal dan haram dalam mencari rizki. Banyak yang yang terjun kedalam permasalahan riba, jual beli ghoror yang adan unsur tipu menipu, dan banyak yang melakukan transaksi transaksi yang dilarang oleh syari’at.
Dalam rangka untuk biaya hidup saja hari ini begitu sulit. Apalagi untuk hidup layak dan mewah. Manusia menjadikan siang dan malam untuk bekerja. Ketika mereka pulang dari kerja, badan terasa sangat capek. Sudah tidak sempat lagi untuk mendatangi majlis majlis taklim pada malam harinya. Tidak sempat lagi untuk membaca beberapa lembar dari al qur’an. Apalagi untuk memahami isi al qur’an, sungguh sangat jauh.
Kekhawatiran Rasulullah hari ini sudah menjadi kenyataan. Sebagaimana dalam hadist beliau ;
مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR. Al-Bukhariy no.3158 dan Muslim no.2961).
Jama’ah shalat jum’at yang dimulyakan Allah Ta’ala.
Ingatlah bahwa tujuan Allah menciptakan kita adalah untuk beribadah. maka janganlah kesibukan kita mencari penghidupan dunia mengalahkan tujuan hidup kita yaitu ibadah. Sempatkan untuk membaca al qur’an setelah subuh atau setelah maghrib atau waktu yang lain. Sempatkan diri untuk mempelajari al qur’an di majlis majlis taklim. Karena hanya ibadahlah yan g akan membersami kita di akhirat.
Ketiga ; keinginan yang lemah. Sesungguhnya lemahnya keinginan selalu menghinggapi setiap orang. Ada yang lemahnya kenginan hanya menurunkan kwantitas ibadah seseorang. Tetapi ada juga yang lemahnya keinginan itu menjadikan seseorang berhenti total dari aktifitas ibadah. Al qur’an sudah tidak lagi disentuh dan dibaca. Sudah tidak lagi menjaga shalat shalat sunnah, dan kadang merekah amalan amalan yang bersifat sunnah.
Setiap manusia ada masa masa semangat dan ada masa masa futur atau malas. Barang siapa yang ketika malas itu masih melakukan berbagai amalan sunnah meski hanya sedikit, maka ia selamat. Dan barang siapa saat futur atau malas sudah meninggalkan perkara perkara yang diperintahkan, maka ia telah tersesat.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ;
وَلِكُلِّ عَمِلٍ شِرَّةٌ ، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ ، فَمَنْ يَكُنْ فَتْرَتُهُ إِلَى السُّنَّةِ ، فَقَدِ اهْتَدَى ، وَمَنْ يَكُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ ، فَقَدْ ضَلَّ “.
“Barangsiapa yang kemalasannya masih dalam sunnah (petunjuk) Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, maka dia berada dalam petunjuk. Namun barangsiapa yang keluar dari petunjuk tersebut, sungguh dia telah menyimpang.” (HR. Thobroni dalam Al Mu’jam Al Kabir 2: 284. Ja’dah bin Hubairah dalam riwayat ini diperselisihkan apakah ia seorang sahabat. Riwayat ini mursal sebagaimana ta’liq atau komentar Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam musnad Imam Ahmad 5: 409).
Jadi saat kita malas jangan sampai meninggalkan perkara yang wajib. Lakukan shalat lima waktu di masjid, puasa di bulan Ramadhan, berbakti kepada orang tua, berbuat baik pada tetangga dan kewajiban kewajiban lainnya. Demikian pula tinggalkan perkara perkara yang haram.
Kemudian lazimi ibadah ibadah sunnah meski hanya sedikit atau sebentar. Baca al qur’an meski hanya seperemat atau setengah juz. Lazimi shalat malam terutama witir meski hanya dengan surat surat yang pendek. Sesekali puasa senin atau kamis. Dan berusaha untuk menjaga shalat rawathib. Karena memang Rasulullah mencintai amalan yang terus menerus meski hanya sedikit. Sebagaimana dalam hadist beliau bersabda ;
Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. [Hr. Muslim].
Semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita dari raa malas, mamahamkan kita akan fahilah yang agung bagi yang membaca dan menghafal al qur’an dan tidak menjadikan dunia tujuan dan cita cita kita sehingga mengorbankan akhirat.
Demikian khotbah yang dapat kami sampaikan. Ada benarnya datang dari Allah Ta’ala. Dan jika ada salahnya datang dari saya sendiri karena bisikan setan. Dan saya beristighfar kepada Allah Ta’ala.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ* وَنَفَعَنِي وَإِيَّا كُمْ بِااْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ* إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ * قَالَ تَعَالَى * وَالْعَصْرِ* إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ* إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ* وَقُلْ رَبِّ اْغفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِيْنَ*
Khotbah kedua;
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ؛
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئَكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ أَجْمَعِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Download PDF Materi Khutbah Jum’at
SEBAB SEBAB MALAS BACA AL QUR’AN
di sini :
Semoga bermanfaat!