Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam QS. Al Kahfi : 67-68 :
“ Dia menjawab: “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?”
Manusia memiliki kemampuan terbatas. Banyak hal yang tidak diilmui atau diketahui olehnya. Tidak seperti malaikat yang Allah berikan ilmu tentang sebagian perkara yang ghoib. Tidak seperti malaikat yang Allah turunkan wahyu kepadanya. Terlebih Allah menciptakan kita dalam keadaan tak mengerti apa-apa. Sebagaimana firmannya dalam QS. An Nakhl : 78 yang artinya :
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Jika manusia menyadari akan kondisi dirinya, maka ia akan berusaha untuk belajar, belajar, dan terus belajar. Ilmu adalah bekal untuk menggapai kesabaran. Karena jika seseorang mengerti dan memahami sesuatu ia akan lebih bisa bersabar dalam menghadapi dan menjalaninya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Kahfi : 67-68 di atas.
Sekarang marilah kita merenungi diri kita sendiri. sudahkah kita bersabar dalam menjalani hidup ini ? Sudahkah kita bersabar dalam menjalankan syariat islam ? Sudahkah kita bersabar dalam mendidik anak-anak kita ? Sudahkah kita bersabar dalam belajar menuntut ilmu ? Sudahkah kita bersabar dalam mendakwahkan islam ini ? dan sudahkah kita bersabar dalam memperjuangkan agama ini ?
Jika sudah bersabar, maka bersyukurlah kepada Allah. Karena itu adalah karunia dari-Nya. Kemudian istiqomahlah. Jika belum bisa bersabar, ayolah kita mengoreksi diri barang kali karena kita belum memiliki ilmu. Belum memahami dan mengerti esensi sesungguhnya dari apa yang sedang kita hadapi dan hikmah dibalik semua itu. Terus belajar, memahami, dan mengerti. Karena ilmu dan pemahaman akan melahirkan kesabaran.
Nabi Musa berkata kepada khidhir,”“Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” QS. Al Kahfi : 66. Yaitu ilmu yang akan menunjukkan kepada jalan yang benar dan perunjuk dalam menjalankan din ini. Yaa Al ‘Aliim Al Khobiir zidnaa ‘ilman naafi’an.



