spot_img
BerandaKajian OASEIBU ! PULANGLAH !

IBU ! PULANGLAH !

- Advertisement -spot_img
IBU ! PULANGLAH !

Oleh : Abu Nahlin

Wahai para ibu yang dicintai para putra-putrinya. Kemanakah kalian hendak pergi. Tega-kah kalian meninggalkan singgasana dan istanamu ? tega-kah kalian menelantarkan anak-anakmu, rumahmu, dan suami-suamimu ?

Wahai para ibu !! Marilah kita merenung. Pun demikian para ayah atau para suami. Kita butuh generasi robbani. Kita butuh generasi yang punya jati diri. Akhlak yang mulia. Ibadah yang benar serta aqidah yang kuat. Generasi yang akan menyambung perjuangan ini. Generasi yang lebih mementingkan din dan akhiratnya dibandingkan dengan dunianya. Generasi yang akan menegakkan syariat islam agar kalimat Allah dijunjung tinggi. Agar syariat islam dilaksanakan secara sempurna diseluruh pelosok negri.

Jika para ibu meninggalkan istananya dan lebih asyik dengan dunia luarnya. Bagaimana mungkin generasi ini akan baik. Bagaimana mungkin generasi-generasi di atas akan tercapai. Pembentukan karakter generasi pejuang ini membutuhkan ibu disamping mereka, yang mengawal, mendidik, mengokohkan hati mereka dengan kesabaran dan kasih sayang.

Tidakkah kita membaca, banyak tokoh-tokoh pejuang yang hebat ternyata dibalik mereka ada ibu-ibu yang luar biasa. Wahai para ibu !! Janganlah kalian membuat seribu alasan. Alasan ekonomi. Alasan emansipasi. Kesetaraan gender. Alasan tak mau diinjak-injak oleh para suami dan lelaki. Alasan harus mandiri mumpung ada kesempatan.

Semua itu hanyalah jebakan syetan dan musuh-musuh Islam. Ada konspirasi. Mereka tahu betul,  jika sampai  ibu muslimah ini diam di rumah mendidik anak-anak mereka menjadi berkarakter, beriman, bertakwa, bermental baja, menjadi pejuang islam dan meneggakan syariatnya, ini akan menjadi bahaya besar bagi eksistensi mereka orang kafir. Maka mereka tidak akan tinggal diam. Mereka akan membuat program bagaimana memisahkan anak-anak generasi islam dari orang tuanya terutama ibu. Karena ibu memiliki peran pendidikan dan pembentukkan karakter yang yang lebih utama dan dominan.

Mereka menghembuskan syubhat di kalangan wanita, syubhat HAM. Kesetaraan gender. Meyanmakan hak laki-laki dan perempuan. Syubhat bahwa wanita bisa berkarir dan berpenghasilan lebih dibandingkan pria. Maka dibukalah beasiswa sekolah bagi wanita. Dibukalah berbagai macam lapangan pekerjaan bagi wanita yang menghasilkan banyak uang.

Lihat generasi anak-anak hari ini. Lalu lihat pula kondisi ibu-ibu mereka.

Wahai para ibu !! Kembalilah !! Pulanglah ke rumahmu. Laksanakan tugas utamamu. Tidakkah kalian membaca firman Allah dalam QS. Al Ahzab : 33 yang artinya :

   “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.

Demikian pula dalam sebuah hadist riwayat Abu Dawud, Rosulullah pernah menegur para sahabat yang memisahkan anak-anak burung dari induknya. Sehingga anak-anaknya merasa tidak nyaman, gelisah sedangkan induknya kebingungan, khawatir dan terganggu. Rosulullah memerintahkan kepada para sahabatnya untuk mengembalikan anaknya kepada induknya. Fa’tabiruuu yaa ulil albab.

 

 

 

 

 

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Stay Connected

3,300FansSuka
158PengikutMengikuti
1,470PelangganBerlangganan

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini